• Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
  • Aroma Bedak Bayi Bisa Meningkatkan Libido Wanita

    Selasa, 14 Desember 2010
    img
    (Foto: thinkstock)
    Chicago, Bedak biasanya digunakan untuk menghentikan dan mencegah keringat berlebih, serta menghilangkan bau badan yang kurang sedap. Tapi penelitian menunjukkan bedak bayi juga dapat meningkatkan gairah seks atau libido wanita.

    Studi pada tahun 1998 dan 2006 oleh Alan Hirsch dari The Smell & Taste Treatment Research Foundation, Chicago, melaporkan bahwa beberapa wewangian dapat meningkatkan keintiman dan gairah seks, baik pada pria dan wanita.

    Dilansir Mahalo, Rabu (15/12/2010), aroma bedak bayi dapat meningkatkan aliran darah ke vagina sekitar 13 persen. Hal ini merupakan indikator peningkatan gairah seksual pada wanita.

    Menurut studi, aroma bedak bayi dapat membuat wanita lebih tenang dan lebih percaya diri. Aroma bedak bayi juga dapat membuat wanita merasa nyaman, yang dengan sendirinya juga dapat meningkatkan gairah seksual dan ingin tampil lebih seksi.

    Untuk mendapatkan khasiatnya, oleskan dengan lembut bedak bayi di tubuh setelah mandi atau taburkan bedak bayi di bantal Anda.

    Tak hanya bedak bayi, studi juga menunjukkan ada beberapa aroma lain yang dapat meningkatkan gairah seksual wanita, yaitu:
    1. Aroma mentimun, dapat meningkatkan aliran darah ke vagina sebesar 13 persen.
    2. Aroma licorice, dapat meningkatkan aliran darah ke vagina sebesar 13 persen.
    3. Aroma labu, dapat meningkatkan aliran darah ke vagina sebesar 11 persen.
    4. Arom

    Mendekatkan Magnet ke kepala Bisa buat kidal sesaat.

    img
    Foto: thinkstock
    Los Angeles, Aktivitas otak bisa dipengaruhi oleh adanya medan magnet yang kuat. Bahkan orang kidal bisa mendadak mempunyai tangan kanan yang lebih dominan, demikian pula sebaliknya meski efeknya hanya sesaat.

    Hal ini dibuktikan dalam sebuah eksperimen di University of California. Dikutip dari Dailymail, Rabu (29/9/2010), jenis magnet yang digunakan sama seperti yang digunakan dalam terapi transcranial magnetic stimulation.

    Alat itu diletakkan di sebelah kiri dan kanan posterior parietal cortex, bagian otak yang berhubungan dengan perencanaan dan persepsi 3 dimensi. Medan magnet tercipta saat alat ini dinyalakan, lalu hilang saat dimatikan.

    Ketika medan magnet di sebelah kiri diaktifkan, ternyata relawan lebih banyak memakai tangan kiri untuk melakukan aktivitas kecil seperti memegang kunci dan membuka pintu. Demikian juga ketika dibalik, otak cenderung memilih bagian tubuh pada sisi yang sama dengan magnet yang menyala.

    Namun efek tersebut tidak bersifat permanen, karena saat magnet dimatikan para relawan langsung kembali ke orientasi awal. Karena itu efeknya tidak serta merta mengubah orientasi terhadap bagian tubuh yang lebih dominan.

    "Ketika hendak menekan tombol lift, membuka pintu atau mengambil kuci, otak terlebih dahulu memutuskan tangan mana yang akan digunakan. Proses pemilihan itu yang bisa dimanipulasi dengan medan magnet," ungkap Dr Flavio Oliveira yang memimpin eksperimen trsebut.

    Efek medan magnet terhadap aktivitas otak bukan kali ini saja terungkap. Awal tahun ini, sebuah penelitian membuktikan bahwa medan magnet bisa mempengaruhi persepsi tentang baik-buruk sehingga disebut sebagai efek 'moral compass'.

    10 gitaris terhebat di dunia

    Minggu, 12 Desember 2010
    1. MICHAEL ANGELO BATIO
    Di nobatkan sebagai sebagai gitaris nomor 1 tercepat di dunia. Batio juga terpilih sebagai “No. 1 Shredder of All Time” oleh Majalah Guitar One pada tahun 2003. Pada saat bersamaan di bulan april 2008 dia mendapat urutan pertama dari “Top 100 Greatest Metal Guitarists of All Time” oleh Majalah Guitar World dan salah satu dari “20 Greatest Shredders of All Time” oleh majalah Total Guitar Magazine.


     


    2. CHRIS IMPELLITTERI
    Lahir tanggal 10 Nopember 1964 in Connecticut. Berdasarkan majalah Guitar One Magazine, dia merupakan gitaris tercepat di dunia urutan ke dua.

     






    3. YNGWIE J. MALMSTEEN
    Gitaris asal swedia yang juga merupakan seorang komposer, multi-instrumentalist, and pemimpin band. Malmsteen menjadi perhatian pada pertengahan tahun 1980 untuk pengaruh teknik gitarnya dan komposisi neo-classical metal compositions. Penjualan Empat albumnya dari tahun 1984 sampai 1988, Rising Force, Marching Out, Trilogy, and Odyssey, menempati urutan puncak dari top 100.
     

     
    4. PAUL GILBERT
    Paul Gilbert lebih terkenal bersama Racer X, Mr. Big, and beberapa instrumental album yang dikeluarkan belakangan. Setelah keluar dari Mr. Big pada tahun 1997, Gilbert memulai merelease album solo. Dia juga bergabung dengan Joe Satriani dan John Petrucci pada G3 tour tahun 2007. Dia juga terkenal untuk alternate picking, string skipping technique, dan mendapatkan urutan ke 4 “Top Shredders of All Time” dari Majalah Guitar One.

    5. THE LATE SHAWN LANE
    Shawn Lane menjadi pemain gitar terkemuka dalam lingkungan gitaris underground dan bergabung dengan Black Oak Arkansas ketika berumur 14 tahun.


    6. JOE STUMP
    Teknik Joe Stump hampir sama dengan Yngwie Malmsteen’s, yaitu neo-classical metal. Dia juga telah merelease beberapa album dengan bandnya, Reign of Terror dan juga sebagai solo artis. Dia juga bermain sebagai lead guitar pada symphonic metal band HolyHell. Stump adalah seorang professional shredder, dan berdasarkan pemilihan pada majalah Guitar One dia menempati urutan ke 6 diantara daftar "Top 10 fastest shredders of all time".

    7. RUSTY COOLEY
    Rusty tidak puas sebagai pemain musik lokal dan mulai berkarir solo pada awal 1996. Dan saat ini dia khusus bermain dengan 7-string guitar. Debut album solo perdananya dimulai pada tahun 2003. Dan tidak diragukan lagi, dia merupakan salah satu pemain gitar tercepat di dunia.

     


    8. BUCKETHEAD
    Dia dikenal karena selalu memakai topeng plastik putih dan memakai topi dari buket KFC. Dia merupakan komposer yang produktif, telah melepas 38 album solo dan mengerjakan lebih dari 50 album. Dia juga merupakan bintang tamu dalam 44 album dari berbagai artis berbeda. Dia mencampur musiknya secara beragam dan berbeda seperti thrash metal, funk, electronica, jazz, bluegrass dan avant-garde music.

     


    9. JOHN PETRUCCI
    Salah satu inspirasi para pemain gitar. John lebih dikenal sebagai pendiri dan anggota dari progressive metal band Dream Theater. Dia telah memproduksi (bersama dengan Mike Portnoy) semua album Dream sejak release pertamanya pada tahun 1999 release, Metropolis Pt. 2: Scenes from a Memory. Dia penulis lirik utama dalam band.

     


    10. THE GREAT KAT [Cewek]
    The Great Kat merupakan nama panggung dari Katherine Thomas yang terkenal karena insterprestasinya dalam musik thrash metal dengan sedikit musik klasik. Kebanyakan dia bermain dengan gitar elektrik, tetapi kadang dia bermain biola. Faktanya Thomas adalah pelatih biola, lulusan dari Juilliard School dan sempat tur untuk bermain conventional classical music sebelum akhirnya menyebrang ke metal.Dia memang gila seperti yang terlihat.

    apa itu musik progressive ??

    Dalam setiap dan pertukaran percakapan sehari-hari musik, penyebutan dari "progressive rock" istilah atau "metal progresif" akan menghasilkan tatapan kosong yang umumnya mengarah ke pertanyaan, "Apa itu musik progresif?". Untuk kejelasan, saya akan menggunakan istilah pintas umum digunakan dari "prog" untuk mewakili progressive rock dan genre metal progresif di sini. Pendatang baru genre tampaknya sering menanyakan pertanyaan ini dalam diskusi prog. Lebih dari itu, setiap orang tampaknya untuk menambah lebih atau kurang untuk definisi. Aku tidak akan menulis buku di sini karena ada prog kebanyakan definisi di luar sana di internet. Saya hanya ingin menekankan sifat dasar musik prog sebagai dasar saya untuk hobi saya di sini di PRM.
    Seperti Matius Rink menyarankan, terlalu banyak penekanan ditempatkan pada gagasan bahwa "progresif" menunjukkan kata sifat, atau bahkan membutuhkan, bahwa genre musik menjadi semacam entitas yang selalu berkembang. "Progressive" hanyalah sebuah istilah deskriptif yang digunakan untuk mengklasifikasikan musik dengan kualitas tertentu, bukan sebuah instruksi yang mewajibkan musik ke rasa ketat pembangunan. Semua genre musik dapat memiliki karakteristik progresif, tapi saya fokus terutama pada rock / metal.

    Progresif Properties
    1) lagu lama (atau "epik")2) perubahan Waktu (misalnya, tanda waktu yang aneh)3) Lebih kompleks instrumentasi, canggih dan komposisi4) Unggul vokal5) Lebih konseptual ide kompleks / Semakin tingginya, konten liris

    CATATAN: Saya pribadi ingin sangat menekankan nomor 4 (vokal superior) yang saya gunakan untuk membuat penilaian pertama saya dari sebuah band (atau lagu). Ini tidak selalu nomor satu kriteria untuk "segel persetujuan" "passing grade" atau, tapi jelas membantu!

     
    1) lagu lama. band Prog memiliki kecenderungan untuk membuat lagu-lagu lama (misalnya, "epik") ditandai dengan kombinasi konten liris yang lebih besar dan beberapa bagian instrumental yang sangat panjang. Lagu-lagu ini akan melepaskan diri dari ayat tradisional / struktur chorus lagu dan akan dipecah menjadi bagian-bagian yang berbeda atau gerakan. Hal ini menciptakan sesuatu di sepanjang baris dari sebuah suite orkestra atau album dalam album.

     
    2) Perubahan Waktu. Satu elemen yang dapat menjuluki band sebagai "progresif" adalah karakteristik perubahan waktu atau ganjil-beat. Ada perbedaan mencolok antara struktur lagu dengan beat yang benar-benar umum (misalnya, 4 / 4) dan mereka yang menggunakan ritme yang beragam dan rumit dan / atau beralih antara ketukan seperti 7 / 4, 11 / 8, 9 / 4, gratis- waktu, dll Beberapa orang mungkin menemukan band prog tertentu sulit untuk "masuk ke". Hal ini biasanya berasal dari lagu yang mengandung kurang dari struktur lagu konvensional yang memerlukan pendengar untuk bekerja sedikit untuk mengikuti. Dalam beberapa mendengarkan, biasanya klik.

     
    3) instrumentasi yang lebih kompleks. instrumentasi adalah elemen lain yang akan memisahkan batu biasa / logam dari progressive rock / metal. Anda akan menemukan beberapa jenis piano, keyboard, synthesizer, string (biola, cello, dll), seruling, timpani, dan instrumen lain yang lebih aneh dicampur dengan gitar dan drum dalam repertoar band prog dalam rangka untuk setup "progresif "suara. musik Progressive akan cenderung memiliki pengaruh yang lebih klasik dari yang khas Anda, musik rock blues berbasis. Ada standar yang lebih tinggi bakat tertentu yang ditetapkan oleh banyak seniman progresif. Banyak musisi prog bisa dianggap virtuoso di posisi masing-masing, biasanya dengan baik semangat dan kemampuan teknis. Saya pribadi menciptakan istilah deskriptif "modern klasik" untuk paling menggambarkan pandangan saya prog rock / metal (dan TIDAK akan bingung dengan "rock klasik")

     
    4) vokal Superior. Aspek lain simbol dari musik prog (dan DEAR INI penyiar'S HATI) adalah rentang yang luar biasa dan kemampuan bernyanyi dari banyak vokalis genre's. Ya, ada banyak penekanan pada musik, tetapi dalam banyak kasus, Anda akan melihat vokal indah di depan musik. Emosional menampilkan gaya Broadway, melodi mitra multi-bagian vokal, dan pengaturan vokal berlapis dan paduan suara tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga meningkatkan musik, dan menjadi bagian dari itu.
    5) Lebih konseptual ide kompleks / Semakin tingginya, konten liris. Prog seniman kadang-kadang melakukan proyek-proyek besar dalam mengembangkan ide-ide dalam lagu mereka dan album. Sebagai aturan, lirik dalam musik progresif cenderung bersifat lebih canggih dan intelektual - kadang fantasi berbasis, kadang-kadang fiksi asli murni, dan kadang-kadang berurusan dengan emosi manusia sepenuh hati. Banyak album cenderung "album konsep" yang merupakan alur cerita atau bekerja tema berbasis di mana individu pada lagu-lagu album semua berhubungan satu sama lain baik secara langsung menceritakan sebuah cerita atau membenamkan pendengar menjadi pengalaman yang lebih abstrak.

    Beberapa Common Sub-Genre dari PROG:

     
    Tanyakan 100 orang apa definisi mereka tentang musik progresif dan Anda mungkin akan mendapatkan 100 definisi yang berbeda bersama dengan beberapa sub-genre untuk membingungkan Anda bahkan lebih! Aku daftar berikut sebagai-genre paling umum dikenal sub diakui di prog rock dan metal.
    1). Progressive rock & metal progresif. Ini adalah dua divisi utama musik prog dari kategori yang lain bisa sub-diklasifikasikan. Pada dasarnya, prog metal akan menggabungkan unsur-unsur logam berat (seperti gitar sangat menyimpang dan irama cepat) dengan beberapa atau semua sifat-sifat prog diuraikan dalam bagian atas, sedangkan prog rock menggabungkan kurang "gelisah" (rock / hard rock) suara dengan karakteristik tersebut.

    2). rock Symphonic - Yang satu relatif mudah, rock simfonik gumpalan bersama band-band yang tampaknya untuk menarik banyak pengaruh dari menggabungkan orkestra dan klasik ke dalam musik mereka. Istilah ini umumnya terlihat melekat 70s band progresif, meskipun tidak akan keluar dari pertanyaan untuk memberi label beberapa band saat ini seperti itu. Namun, banyak dari band-band metal kurang progresif yang menggabungkan elemen simfoni akan kurang arguably jatuh ke dalam kategori "power metal" (lihat di bawah).
    3). Neo-prog - Secara umum, tindakan neo-prog memiliki suara, keyboard sangat diidentifikasi didorong yang tampaknya berasal dengan Kejadian tua. Band-band seperti IQ, Saga, dan Arena adalah nama terbesar dalam neo-prog saat ini.
    4). Art-rock -. "Seni" hanya digunakan terutama sebagai pengganti untuk "progresif" dalam konteks yang paling Konon, istilah ini juga tampaknya membawa sedikit nada-jatuh konotasi Artinya, sering kali ketika sebuah band sedang. dijelaskan dengan cara ini, penulis tampaknya keraguan tentang mengelompokkan band sebagai band prog yang lengkap ini bisa lebih terkait dengan istilah:. "prog-lite".
    5). Teknik Logam - Suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan band tertentu yang memainkan gaya khususnya kompleks dan ketrampilan musik heavy metal. Band-band ini biasanya menulis lagu semata-mata demi menampilkan kemampuan para musisi 'dan mengekspresikan kreatif dan eksperimental dengan musik. Sering kali ini bahkan lebih jauh berarti benar-benar meninggalkan kenangan ide atau emosional lagu-menulis dalam mengejar menciptakan bahan memukau kompleks.
    6). Metal Neo-klasik & Power - Untuk sebagian besar, kedua berjalan seiring. Neo-klasik sebenarnya merupakan sub-genre bawah power metal, dan, seperti namanya, band yang menggambarkan suara adalah suara modern-klasik. riff gitar Speedy dan solo yang mungkin terdengar lebih seperti Mozart atau Paganini set panggung, sedangkan biola, harpsichord, dan paduan suara memberikan tepi yang sangat meyakinkan klasik untuk musik. Di antara yang paling "populer" band alam ini adalah Symphony X dan Stratovarius. logam Power mengacu pada genre yang speed metal berevolusi menjadi sebagai band-band seperti Helloween memperkenalkan lebih merupakan bakat melodi dan lebih besar ke dalam berbagai genre. Suara belum tentu lebih "kuat" atau "keras" dengan cara apapun, tapi kekuatan band-band metal biasanya memiliki catchier, lagu-lagu yang lebih mirip dengan lebih materi pelajaran berbasis fantasi dan chorus benar-benar kuat. Song struktur kadang-kadang adalah crescendo sekitar chorus ini sehingga menciptakan suara yang lebih teatrikal, dramatis, dan / atau emosional "kuat". Hal ini bisa sangat berbeda dari metal progresif - band banyak kekuatan logam yang tidak benar-benar progresif sama sekali, walaupun ketika mereka menggunakan instrumentasi simfoni atau efek paduan suara opera - bahkan tanda tangan waktu ganjil - garis antara kekuasaan dan logam progresif bisa menjadi kabur. Band Symphony X dan Angra, misalnya, adalah contoh dari jenis ini.
    7). Fusion, Eksperimental, Broadway metal & logam Opera, Houston-scene rock, Prog-pop, Doom, AOR, Gothic, Melodic, dll - Daftarnya terus dan terus dan terus. Seperti yang Anda lihat, musik progresif bisa menjadi istilah yang sangat luas.

    Untuk ProgRockandMetal, itu adalah fokus saya untuk berkonsentrasi pada orang-orang seniman saya merasa memenuhi kriteria definisi saya secara keseluruhan untuk progressive rock / metal dan saya akan merujuk pada definisi ini sering ketika saya memutuskan apakah saya siaran prestasi sebuah band. Tidak semua seniman akan memiliki masing-masing properti dicirikan dalam musik mereka, tapi saya yakin Anda akan melihat setidaknya tiga dari daftar di atas yang akan membuat musik progresif. Saya sangat percaya apa yang saya aliran yang cocok untuk semua penggemar prog. Sesekali, aku bisa pergi di luar batas definisi baik oleh kecelakaan atau karena alasan tertentu saya menemukan musik mencerahkan dan berseni. Saya membuat keputusan akhir apakah musik band ini streaming melalui stasiun saya atau tidak. Aku akan selalu menganggap pendengar saya menikmati apa yang saya streaming - tidak lebih, tidak kurang, dan saya dasar ini dari komentar positif / umpan balik yang saya telah menerima selama bertahun-tahun. pendapat negatif yang tidak diminta atau diperlukan. Jika band tidak mendukung filosofi saya, merasa aku keliru mereka, maka silakan beritahu saya dan dengan senang hati akan menahan diri dari streaming materi Anda.
    Penyiar'S SIDE CATATAN: Saya pribadi tidak mengakui death metal, menggeram menyanyi, halus disebut sebagai "rakasa cookie" menyanyi sebagai bagian dari definisi "vokal Superior". Oleh karena itu, saya tidak berencana untuk aliran ini gaya musik. Aku telah mendengarkan banyak band luar biasa yang instrumentasi adalah tindakan kelas - tetapi setelah cookie diperkenalkan, saya benar-benar terganggu dan tidak dapat berkonsentrasi pada mendengarkan. Bagi saya, suara "cookie rakasa" bernyanyi "berisik" marah, kebencian, dan. Menurut pendapat saya, noise bukan musik. Aku telah menetapkan ini sebagai standar saya dan akan mematuhi selalu.

    DREAM THEATER


    Dream Theater adalah grup musik terhebat di dunia ini sekarang dan beraliran progressive metal (progmet). Band tersebut dibentuk oleh tiga murid sekolah musik The Berklee College of Music pada 1985. Yakni, John Myung (bas), Mike Portnoy (drum), dan John Petrucci (gitar). Kevin Moore, teman SMA Petrucci direkrut oleh mereka untuk memainkan keyboard dan Chris Collins sebagai vokalis. Sejak dibentuk pada 24 tahun yang lalu, mereka menjadi salah satu band progmet yang sukses, meski keberadaannya belum begitu kuat di antara aliran musik pop dan rock saat itu. Dua album mereka memperoleh penjualan tertinggi, yakni, Image’s and Word (1992) dan Octavarium (2005). Kedua album tersebut memperoleh penghargaan Gold Record dan tetap dihormati sebagai album progmet. Album tersebut, meski hanya menduduki peringkat ke-61 (Image’s and Word) dan peringkat ke-36 (Octavarium) tangga lagu Billboard 200 Charts, musik band tersebut dikenal sangat bagus. Terutama masing-masing personelnya dalam memainkan alat musik. Karena itu, memenangi banyak penghargaan dari majalah musik. Mereka sangat dihormati oleh musisi besar rock dan metal. Anggota band tersebut juga sering berkolaborasi dengan musisi besar lain. Misalnya, John Petrucci menjadi salah satu gitaris dalam kolaborasi G3 bersama Joe satriani dan Steve Vai. Hal itu mengikuti langkah Eric Jhonson, Robert Fripp, Yngwie Malmsteen, dan gitaris berpengaruh lainnya dalam G3 sebelumnya. Dream Theater juga tercatat sebagai band yang beraliran sangat unik. Dengan skill masing-masing personelnya yang mumpuni, mereka mampu menggabungkan beberapa genre musik yang berbeda hingga menjadi suatu aliran musik yang benar-benar baru dalam kancah rock. Beberapa personelnya sering bergabung dalam konser grup-grup dan musisi besar seperti include Deep Purple, Emerson Lake and Palmer, Iron Maiden, Joe Satriani, King’s X, Marillion, Megadeth, In Flames, Pain of Salvation, Porcupine Tree, Queensrÿche, Spock’s Beard, Fear Factory, Symphony X, dan Yes. Pada 2005, Dream Theater mengadakan tur konser bersama Megadeth. Tur yang diadakan di Amerika Utara tersebut berlabel Gigantour.
    Dream Theater dibentuk pada bulan September 1985, ketika gitaris John Petrucci dan bassis John Myung memutuskan untuk membentuk sebuah band untuk mengisi waktu luang mereka ketika bersekolah di Berklee College of Music di Boston. Mereka lalu bertemu seorang pemain drum, Mike Portnoy, di salah satu ruang latihan di Berklee, dan setelah dua hari negosiasi, mereka berhasil mengajak Mike Portnoy untuk bergabung. Setelah itu, mereka bertiga ingin mengisi dua tempat kosong di band tersebut, dan Petrucci bertanya kepada teman band, Kevin Moore, untuk menjadi pemain keyboard. Dia setuju, dan ketika Chris Collins diajak untuk menjadi vokalis, band tersebut sudah komplit.
    Dengan lima anggota, mereka memutuskan untuk menamai band tersebut dengan nama Majesty. Menurut dokumentasi DVD Score, mereka berlima sedang mengantri tiket untuk konser Rush di Berklee Performance Center ketika mendengarkan Rush dengan Boom Box. Portnoy lalu berkata bahwa akhiran dari lagu tersebut (Bastille Day) terdengar sangat “majestic“. Pada saat itulah mereka memutuskan Majesty adalah nama yang bagus untuk sebuah band, dan tetap bagus sampai sekarang.
    Pada saat - saat tersebut, Portnoy, Petrucci dan Myung masih berkutat dengan kuliah mereka, juga dengan kerja paruh waktu dan mengajar. Jadwal mereka menjadi kian ketat sehingga mereka harus memutuskan antara mengejar karir di bidang musik atau mengakhiri band Majesty. Namun akhirnya Majesty menang dan mereka bertiga keluar dari Berklee untuk berkonsentrasi di karir musik. Petrucci mengomentari tentang hal ini di dokumentasi DVD Score, berkata bahwa saat tersebut sangat susah untuk meminta kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah musik. Dan lebih susah lagi untuk menyakinkan orang tuanya agar ia boleh keluar dari sekolah.
    Moore juga akhirnya keluar dari sekolahnya, SUNY Fredonia, untuk berkonsentrasi dengan band tersebut.
    Beberapa teknik penulisan lagu yang unik telah dilakukan oleh Dream Theater, yang kebanyakan terjadi di masa - masa sekarang, ketika mereka bisa bereksperimen dengan label rekaman mereka sendiri.
    Dimulai dengan Train of Thought, Dream Theater sudah memulai memasukkan elemen - elemen kecil dan tersembunyi di musik mereka, dan memuat elemen tersebut kepada peminat yang lebih fanatik. Karakteristik yang paling terkenal (yang biasa disebut “nugget”) tersembunyi di “In the Name of God“, yang merupakan sandi morse dari “Eat my Ass and Balls” (makan pantatku dan penisku), yang merupakan kata - kata terkenal dari Mike Portnoy. Sejak saat itu, banyak peminat-peminat Dream Theater mulai berusaha menemukan hal - hal kecil yang biasanya tidak menarik bagi peminat biasa.
    Beberapa dari teknik mereka yang terkenal termasuk:
    1. Suara dari fonograf di akhiran dari “Finally Free” di album Scenes from a Memory adalah suara yang sama di awalan “The Glass Prison” di album berikutnya, Six Degrees of Inner Turbulence. Dan akhiran kunci terakhir di “As I Am” sama dengan kunci yang digunakan di album selanjutnya, Train of Thought. Juga, not piano yang dimainkan di akhiran “In the Name of God” di ‘Train of Thought adalah not yang sama dengan pembukaan “The Root of All Evil” di album berikutnya, Octavarium.
    2. Tiga bagian dari “The Glass Prison” di Six Degrees of Inner Turbulence, dua bagian dari “This Dying Soul” di Train of Thought dan dua bagian dari “The Root of All Evil” di Octavarium menunjukkan tujuh poin pertama dari dua belas poin - poin di program Alcoholics Anonymous oleh Bill Wilson, yang mana program itu diikuti oleh Mike Portnoy. Ia juga berkata bahwa ia akan membuat lagu - lagu lain yang memuat lima program lainnya, yang akan ditujukan untuk Wilson
    3. Dream Theater kadang menggunakan teknik penulisan lagu dimana bagian - bagian dari sebuah lagu dikembangkan tiap kali mereka dimainkan. Contohnya, lagu “6:00” dari Awake. Setelah awalan lagu, mereka hampir memainkan chorus, tapi mengulang lagu tersebut dari awalan lagi (di menit 1:33). Dan ketika chorus sudah seharusnya dimainkan pada saat berikutnya, mereka mengulang lagi dari awalan, di menit 2:11. Teknik ini bisa juga ditemukan di “Peruvian Skies“, “Blind Faith” dan “Endless Sacrifice“
    4. Penggunaan notasi yang berulang - ulang juga digunakan, yang sudah dikenal dari lagu - lagu Charles Ives, contohnya:
    #Tema lagu “Wait for Sleep” muncul di “Learning to Live” (menit 8:11) dan juga muncul dua kali di “Just Let Me Breath” (menit 3:39 dan 5:21)
    # Tema lagu “Learning to Live” muncul di “Another Day” (menit 2:53)
    # Tema lagu “Space-Dye Vest” digunakan beberapa kali di album Awake.
    # Tema pembukaan dari “Erotomania” digunakan di “Voices” di Awake (menit 4:51).
    # Satu dari melodi - melodi di “Metropolis Pt 1 (The Miracle and the Sleeper)” diulang di chorus kedua di “Home” dari Metropolis Pt 2 (Scenes From A Memory), dengan cuma pengubahan satu kata. Beberapa lirik dari Metropolis Pt 1 juga digunakan di “Home”. Pada dasarnya, keseluruhan album “Scenes From A Memory” penuh dengan musikal/lirikal/konseptual variasi dari elemen - elemen musikal dari “Metropolis Pt 1; dan “The Dance of Eternity” sebenarnya dibangun dari variasi - variasi elemen musik di lagu - lagu dalam album tersebut.
    # Bagian - bagian dari tiap lagu di album “Octavarium” telah digunakan di bagian kelima dari lagu berjudul sama, “Octavarium”.
    5. Six Degrees of Inner Turbulence, studio album ke enam mereka, memuat enam lagu dan mempunyai karakter - karakter angka enam di judul-judul lagunya. Train of Thought, studio album ke tujuh mereka, memuat tujuh lagu. Octavarium, studio album ke delapan mereka memuat delapan lagu dan judul albumnya diambil dari kata octo, yang merupakan kata Latin yang berarti delapan, berarti satu oktaf dari istilah musik, yang mana merupakan jarak dari satu not ke not lain adalah delapan not di tangga nada diatonik. Judul lagu dari CD ini adalah 24 menit, kelipatan dari 8. Halaman depan albumnya juga memuat karakter - karakter yang berhubungan dengan 5 dan 8. Contohnya, satu set dari kotak - kotak putih dan kotak - kotak hitam, mempunyai arti satu oktaf dari piano.
    6. Lagu “Octavarium” dulunya ingin diakhiri dengan seruling yang bergema serupa dengan awalan lagu tersebut. Namun diganti dengan not piano yang sama dari awalan album Octavarium. Mike Portnoy telah mengatakan bahwa seri awalan - akhiran album akan berhenti disini, karena album ke sembilan mendatang tidak akan diawali dengan akhiran “Octavarium”
    Analisis detil tentang “nugget” di “Octavarium” (disebut oleh Mike Portnoy sebagai “sebuah nugget raksasa”) telah dipublikasikan di sebuah situs independen.
    ======= JOHN PETRUCCI=======
    John besar di Long Island, tepatnya di King park, dimana dia, John Myung, Kevin moore bersekolah bersama. John mulai Belajar gitar ketika masih berumur 12 tahun (sebelumnya dia pernah belajar ketika berumur 8 tahun tetapi menyerah ketika dia melihat kakak perempuannya harus begadang tiap malam belajar main organ. Dia tidak merencanakan untuk menjadi seperti itu, dia belajar gitar sepulang sekolah dan akhirnya dia menjadi tidak tertarik lagi). Namun dia mulai banyak terpengaruh oleh permainan gitar dari gitaris semacam Yngwie Malmsteen, Randy Rhoads (gitaris Ozzy Osbourne), Iron Maiden, Steve Ray Vaughn, dan grup besar Semacam Yes, Rush, Dixie Dregs dan lain- lain, dia mulai bertekad untuk mencapai level permainan seperti mereka.
    Sebagaimana kemunculan musik trash metal yang membuat John tertarik, maka John juga memperluas influencenya dengan mendengarkan Metallica, Queensryche. John merasa membutuhkan tantangan yang lebih dalam tehnik gitar, oleh karena itu dia banyak mengadaptasi hammering speed, melodic style dari gitaris-gitaris seperti Steves (Steve Morse, Steve Vai), The Als (Allan Holdsworth, Al Dimeola) Mike Stern, Joe Satriani, Neal Schon, Eddie Van Halen.
    Pendidikan musiknya dimulai dengan berbagai kelas teori musik yang dia ambil ketika high school. Dia belajar secara otodidak, tetapi Dia sempat menerima beberapa pelajaran gitar yang dia ambil ketika dia masuk ke Berklee College of Music di Boston, dimana dia mempelajari komposisi jazz dan harmoni. Ketika di Berklee, John Petrucci dan John Myung yang juga belajar di Berklee bertemu dengan Mike Portnoy, dan mereka mulai membuat band yang diberi nama Majesty yang nantinya kemudian berganti nama menjadi Dream Theater. John sudah merekam 7 album dengan Dream Theater, dan dia juga banyak terlibat dengan beberapa proyek sampingan seperti Liquid Tension Experiment dengan Tony Levin, Age of Impact, dan bahkan game Sega Saturn yang disebut Necronomicon, dan juga terakhir dia terlibat dalam proyek G3 Bersama Joe Satriani dan Steve Vai. Kecintaan dia pada menulis lirik dikombinasikan dengan gaya komposisi yang unik dari progressive fusion mengasah bentuk musik dari Dream Theater.
    John tinggal bersama istrinya Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan Kiara di New York. Ketika dia tidak bermain gitar dia banyak menghabiskan waktunya dengan istri dan anak-anaknya dengan bermain skating, bersepeda, berolahraga dan menonton film.
    John sedang merencanakan membuat solo albumnya yang pertama. Lagu-lagu barunya yang dia mainkan ketika bersama G3 juga akan ada di solo album tersebut. Jaws of Life (sebelumnya I.B.S.), Damage Control and Glasgow Kiss. Dia melibatkan beberapa musisi seperti Dave LaRue pada bass, Dave DiCenso dan Tony Verderosa pada drum.
    ======= MIKE PORTNOY =======
    Michael Stephen Portnoy lahir di Long Beach, New York, di Long Island. Portnoy memulai karir di local bands Intruder, Rising Power, dan Inner Sanctum. Dia meninggalkan Inner Sanctum setelah mendapat penghargaan beasiswa dari Berklee College of Music. Selama kuliah di Berklee College of Music ini, Portnoy bertemu dengan Petrucci dan Myung. Portnoy bersama Petrucci dan Myung membentuk band bernama Majesty dan akan menjadi Dream Theater. Portnoy adalah drummer Amerika pertama yang tercatat sebagai drummer sekaligus backing vocals band progressive metal Dream Theater. Dia memenangkan 23 awards dari Modern Drummer magazine.
    ======= JOHN MYUNG =======
    ”’John Ro Myung”’ adalah seorang bassist dan anggota pembentuk grup progressive metal Dream Theater. Dia merupakan satu-satunya anggota Dream Theater yang memiliki keturunan Asia yaitu Korea. Basist yang satu ini adalah basist yang diam-diam menghanyutkan. Di dalam groupnya selalu berusaha untuk stay low, tidak pernah menarik perhatian, dan jarang berbicara. Di kalangan fans Dream Theather bahkan ada lelucon bahwa yg pernah melihat John Myung berbicara berarti dia adalah fans yang beruntung hehehehehe. Dedikasinya buat musik enggak tanggung-tanggung ketika masih kuliah musik di Berklee bareng rekannya John Petrucci dia memiliki komitmen berlatih 6 jam sehari. Permainannya sendiri juga mantep kalo denger musiknya Dream Theather. Selain bermain di Dream Theather dia juga banyak membantu musisi-musisi lain sebagai session player dan John juga pernah mengeluarkan DVD instruksional bass. Dia juga di endorse oleh Yamaha dan signature seriesnya sangat populer dan diminati para bassist diseluruh dunia. Selain bermain bass dia juga seorang pemain chapman stick yang mahir. Selain aktif di Dream Theather, John juga tercatat aktif di group Platypus, Jelly Jam, Explorers Club, dan pernah membantu musisi Gordian Knot
    Biografi :
    Lahir pada tanggal 24 Januari 1967 di Chicago dan besar di Long Island, New York. Ibunya sering mendengarkan music classic saat dia masih kecil, dan saat Myung muda berusia 5 tahun, dia mengambil kursus biola. Kemudian saat John Myung berusia 15 tahun, tetangganya mendekatinnya untuk memainkan Bass pada band tetangganya tersebut, kemudian Myung berasumsi bahwa Bass mempunyai 4 senar sama dengan biola, jadi dia dapat mempelajarinnya dengan cepat dan sejak saat itu dia beralih ke Bass gitar dan sejak saat itu dia tak pernah lagi memainkan biola. Inspirator yang mempengaruhi John Myung seperti Chris Squire, Steve Harris dan Geddy Lee, juga band seperti Rush, Yes dan Iron Maiden. Juga dia sering mendengarkan band seperti Jane’s Addiction, Red Hot Chilli Peppers sebaik musik classic dan blues. John merupakan satu-satunnya anggota Dream Theater yang tetap tinggal di Long Island bersama istrinnya Lisa dan 2 anaknya, Brandon dan Christian Myung. Lagu yang pernah diciptakannya untuk Dream Theater ialah Learning To Live pada album Images and Words dan Trial of Tears pada album Falling Into Infinity. Dia mempunyai project lain selain Dream Theater yaitu Jelly jam.
    ======= JORDAN RUDESS =======
    Jordan Rudess (lahir dengan nama Jordan Rudes pada 4 November 1956) adalah pemain keyboard band progmet Dream Theater. Dia masuk Dream Theater menggantikan Derek Sherinian. Hal ini dimulai saat Mike Portnoy memutuskan untuk membentuk supergroup dengan Magna Carta Records. Rudess terpilih untuk mengisi bagian keyboardist dalam band yang terdiri dari Tony Levin, Mike Portnoy, dan John Petrucci ini. Selama rekaman 2 album Liquid Tension Experiment ini meyakinkan Portnoy dan Petrucci bahwa Rudess adalah keyboardist yang cocok untuk Dream Theater. Dan akhirnya mereka memutuskan mengajak Rudess untuk menggantikan Derek Sherinian yang telah bersolo karir.
    ======= JAMES LABRIE =======
    Kevin James LaBrie lahir di Penetanguishene, Sebuah kota kecil di Kanada pada tanggal 5 Mei 1963. sejak kecil, James saat berumur 3 tahun, dia sering mendengarkan radio dan menyayikan lagu apapun yang terdengar dari radio tersebut. Diinspirasikan oleh ayahnya, dia kemudian mulai bernyanyi dan bermain drum pada awalnya saat berusia 5 tahun. Pada saat berusia 10 tahun, dia berkuartet dengan ayahnnya dan paman juga adiknya bernyanyi di barber shop.
    semasih anak-anak, dia sudah menyukai musik rock. Saat berusia 14 tahun, dia telah bermain di berbagai band sebagai vokal dan drum. Tetapi, James lebih memilih bernyanyi ketimbang bermain drum. saat dia berusia 18 tahun, dia memutuskan pindah ke Kanada.
    Saat berusia 21 tahun, James berlatih vokal pada Rosemary Patricia Burns. Setelah banyak bergabung dengan beberapa band di Kanada. James kemudian menjadi vokalis pada band Winter’s Rose, dimana juga bergabung dengan Atlantic Records, Label Dream Theater saat itu. lalu Pierre Paradis yang mengatur band Voi Vod, menawarkan solo project pada James di Aquarius record. kemudian dia memberitahu James bahwa ada nama band New York bernama Dream Theater melakukan audisi untuk mencari vokalis, kemudian James mengikutinnya dan diterima, itulah sejarah LaBrie bergabung dengan Dream Theater pada 1992, dimana album pertama LaBrie bersama Dream theater ialah Images and Words.
    Sampai saat ini, Labrie telah banyak menciptakan lagu untuk Dream Theater seperti Anna Lee(Falling Into Infinity), Vacant(Train Of Thought), Blind Faith(six degree of Inner Turbulance), Sacrified Son(Octavarium).
    Dan dia tetap tinggal di Toronto, Kanada bersama istrinya Karen, dan kedua anaknya Chloe dan Chance Abraham LaBrie.
    Personil sekarang :
    - James LaBrie - Vocals and percussion (1991 - sekarang)
    - John Petrucci - Guitars and backing vocals (1985 - sekarang)
    - Mike Portnoy - Drums, percussion and backing vocals (1985 - sekarang)
    - John Myung - Bass and Chapman Stick (1985 - sekarang)
    - Jordan Rudess - keyboards, lap steel guitar, and Continuum (1999 - sekarang)
    Mantan personil :
    - Chris Collins - Vocals (1986)
    - Charlie Dominici - Vocals (1987- 1990)
    - Kevin Moore - Keyboards (1986-1994)
    - Derek Sherinian - Keyboards (1995-1999)
    Album Dream Theater :
    - When Dream and Day Unite(1989)
    - Images and Words(1992)
    - Live at Marquee(1993)
    - Awake(1994)
    - A Change of Season(1995)
    - Falling into Infinity(1997)
    - Once in a Live Time(1998)
    - Scene from Memory(1999)
    - Live Scene from New York(2001)
    - Six Degree of Inner Turbulance(2002)
    - Train of Thought(2003)
    - Live at Budokan(2004)
    - Octavarium(2005)
    - Score(2006)
    - Systematic Chaos(2007)

    disunting dari: blog.classicrockcafe.co.id

    biography killing me inside (killms)


    Band Killing Me Inside (Killms) adalah band bergenre Modern Rock / Emo yang dibentuk pada awal tahun 2006 dengan personilnya, yaitu : Sansan sebagai vokalis, Raka dan Josaphat sebagai gitaris, Onadio sebagai bassis dan Rendy pada drum. Pada pertengahan '08, Raka (gitaris) Killing Me Inside terpaksa mengundurkan diri untuk bergabung dengan band lain (Vierra) karena beberapa alasan.

    "Gue harus mengundurkan diri dari band ini (Killms) karena adanya bentrok antara 2 band yaitu Killing Me Inside dan Vierra. Kedua band ini akan menjalankan kontrak dimana suatu pihak tidak membolehkan playernya untuk mempunyai lebih dari 1 band. Saat ini gue berada di posisi yang bagi gue hasil akhirnya sama skali bukan apa yang gua inginkan, dimana gue diharuskan untuk memilih Vierra yang disebabkan oleh "suatu faktor keluarga" yang sama sekali gak bisa gue tolak," kata Raka seperti yang dituliskan di Blog Myspace Killms.

    Kemudian pada tahun itu, memasuki 2009, setelah beberapa kali manggung dan melakukan tour, Sansan (Vokalis) dan Rendy (Drum) meninggalkan band dan juga karena beberapa alasan. Sansan sebagai vokalis keluar karena memang pilihannya dia sendiri untuk keluar (sekarang ada di Pee Wee Gaskins) dan Rendy sebagai Drummer mengundurkan diri karena sibuk untuk rencana jangka panjangnya demi masa depan.

    Formasi terbaru Killms adalah sebagai berikut: Onadio sebagai vokalis, Josaphat pada gitar, Agung pada bass dan Davi untuk menggantikan Rendy pada drum. Band ini sudah mempunyai satu album yaitu "A Fresh Start For Something New" yang hitsnya lagunya yaitu "The Tormented".

    Alamat Akun Killing Me Inside

    Anak Yatim

    Sabtu, 04 Desember 2010
    Faqih: Eh… Bet! Mana kalimat yang benar?
    A. Anak Yatim itu dipukuli ayahnya.
    B. Anak yatim itu dipukulkan ayahnya.
    Albert: Pasti . . . Anak yatim itu dipukuli ayahnya dong!!!
    Faqih: Salah.
    Albert: Apaan dong!!!
    Faqih: Nggak ada yang bener, anak yatim mana punya ayah…
    Albert: @#$%#@